22 Oktober: Hari Santri Nasional
Hari Santri Indonesia diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Santri secara umum adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai.
Tanggal 22 Oktober merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni seruan yang dibacakan oleh Pahlawan Nasional KH Hasjim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Seruan ini berisikan perintah kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara Sekutu yang ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca-Proklamasi Kemerdekaan. Sekutu ini maksudnya adalah Inggris sebagai pemenang Perang Dunia II untuk mengambil alih tanah jajahan Jepang. Di belakang tentaran Inggris, rupanya ada pasukan Belanda yang ikut membonceng.
Kegiatan pada Hari Santri Nasional
Masyarakat memperingati Hari Santri Nasional 2020 dengan menggelar kegiatan.
Seperti upacara bendera, dzikir, berdoa, hingga mengumandangkan sholawat.
Lirik Lagu Hari Santri Nasional
Berikut ini Theme Song Hari Santri Nasional atau Mars Hari Santri Nasional:
22 Oktober 45
Resolusi jihad panggilan jiwa
Santri dan Ulama tetap setia
Berkorban pertahankan Indonesia
Saat ini kita telah merdeka
Mari teruskan perjuangan ulama
Berperan aktif dengan dasar Pancasila
Nusantara tanggung jawab kita
Reff:
Hari santri hari santri hari santri
Hari santri bukti cinta pada negeri
Ridho dan rahmat dari ilahi
Nkri harga mati
Ayo santri ayo santri ayo santri
Ayo ngaji dan patuh pada kyai
Jayalah bangsa, jaya negara
Jayalah pesantren kita
Mari bersiap kita berangkat
Ke pesantren dengan penuh samangat
Raih cita cita luruskan niat
Mengabdi tuk kemaslahatan umat
Back to reff
Jayalah bangsa negara
Jayalah Indonesia
Jayalah Indonesia
Contoh Kegiatan Hari Santri Nasional
Masyarakat memperingati Hari Santri Nasional dengan menggelar kegiatan seperti upacara bendera, dzikir, berdoa, jalan sehat, hingga mengumandangkan sholawat. Lomba kreativitas santri di pondok-pondok pesantren seluruh Indonesia.
Tajuk Syiar dan Syair Perdamaian ini diangkat pada malam puncak bertujuan untuk menggalakkan kembali syiar-syiar agama yang santun dan damai, sebab belakangan ini terjadi penyimpangan dakwah dan cenderung menyebarkan provokasi dan ujaran kebencian. Hal ini juga untuk menunjukan bahwa pesantren sebagai laboratorium perdamaian yang dapat menginspirasi santri untuk berkontiribusi merawat perdamaian dunia.
Sedangkan syair perdamaian berupa shalawat dan lagu-lagu Islami yang dapat menambah kedamaian jiwa dan hati bagi siapa saja yang mendengarkan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan dan serta menguatkan sikap dan tindakan yang cinta damai dan terhindar juga dari perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai persatuan dan persaudaraan, baik itu sesama bangsa maupun antarbangsa.
Sumber bacaan: Wikipedia