Lagu Lir-Ilir

Sunan Kalijaga, salah satu dari sembilan Wali Songo, bukan hanya dikenal sebagai pemuka agama, tetapi juga sebagai tokoh yang menyebarkan ajaran Islam dengan cara yang kreatif dan universal. Salah satu ciptaannya yang paling terkenal adalah lagu Lir-Ilir, sebuah lagu yang mengandung pesan spiritual dalam bahasa Jawa, dan terus dinyanyikan hingga sekarang.

Lagu ini berbicara tentang ajakan untuk berdoa bersama.
Lagu ini penuh dengan maksud yang baik.

Lir-Ilir: Penciptaan Sunan Kalijaga

Lir-Ilir adalah salah satu lagu kepercayaan Jawa yang sangat terkenal. Diciptakan oleh Sunan Kalijaga, lagu ini merupakan karya spiritual yang menggabungkan ajaran agama Islam dengan budaya lokal. Liriknya mengandung pesan-pesan filosofis yang disampaikan dalam bahasa Jawa yang sederhana dan mudah dipahami.

Wali Songo – Sembilan Wali Penyebar Agama Islam Di Indonesia

Lirik dalam Bahasa Jawa

“Lir-ilir, lir-ilir, tandure wus sumilir

Tak ijo royo-royo, tak sengguh temanten anyar

Cah angon cah angon penekno blimbing kuwi

Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro”

Dalam bahasa Jawa, lagu Lir-Ilir ini mengandung pesan tentang pencarian spiritual seseorang dan keindahan di balik kesederhanaan. Penggunaan kata-kata yang bersahaja memperkuat makna tentang kesucian batin dan kebijaksanaan.

Terjemahan lirik Lir-Ilir

ꦭꦶꦂꦲꦶꦭꦶꦂꦭꦶꦂꦲꦶꦭꦶꦂꦠꦤ꧀ꦢꦸꦫꦺꦮꦸꦱ꧀ꦱꦸꦩꦶꦭꦶꦂ
Lir-ilir lir-ilir tandure wus sumilir
(Bangunlah, bangunlah, tanaman sudah bersemi)
(Wake up, wake up, the plants already blossomed)

ꦠꦏ꧀ꦲꦶꦗꦺꦴꦫꦺꦴꦪꦺꦴꦫꦺꦴꦪꦺꦴ
Tak ijo royo royo
(Tanaman sudah bersemi)
(Plants have blossomed)

ꦠꦏ꧀ꦱꦺꦁꦒꦸꦃꦠꦺꦩꦤ꧀ꦠꦺꦤ꧀ꦲꦚꦂ
Tak sêngguh têmantèn anyar
(Demikian menghijau bagaikan pengantin baru)
(They were green as newlyweds)

ꦕꦃꦲꦔꦺꦴꦤ꧀ꦕꦃꦲꦔꦺꦴꦤ꧀ꦥꦺꦤꦺꦏ꧀ꦤꦧ꧀ꦭꦶꦩ꧀ꦧꦶꦁꦏꦸꦮꦶ
Cah angon cah angon peneknå blimbing kuwi
(Anak gembala, anak gembala panjatlah (pohon) belimbing itu)
(Shepherd, Climb the star fruit tree.)

ꦭꦸꦚꦸꦭꦸꦚꦸꦥꦺꦤꦺꦏ꧀ꦤꦏꦁꦒꦺꦴꦩ꧀ꦧꦱꦸꦃꦢꦺꦴꦢꦺꦴꦠꦶꦫ
Lunyu lunyu peneknå kanggo mbasuh dodot-irå (dodot sirå)
(Walaupun licin dan susah tetaplah kau panjat untuk membasuh pakaianmu)
(Go on and climb the tree, even though it is hard and slippery; to wash your clothes)

ꦢꦺꦴꦢꦺꦴꦠꦶꦫꦢꦺꦴꦢꦺꦴꦠꦶꦫꦏꦸꦩꦶꦠꦶꦂꦧꦺꦝꦃꦲꦶꦁꦥꦶꦁꦒꦶꦂ
Dodot-irå (dodot sirå) dodot-irå (dodot sirå) kumitir bêdhah ing pinggir
(Pakaianmu, pakaianmu terkoyak-koyak di bagian samping)
(Your clothes were torn in the side)

ꦢꦺꦴꦤ꧀ꦢꦺꦴꦩꦤꦗ꧀ꦭꦸꦩꦠꦤꦏꦁꦒꦺꦴꦱꦺꦧꦩꦺꦁꦏꦺꦴꦱꦺꦴꦫꦺ
Dondomånå jlumatånå kanggo sebå mêngko sore
(Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti sore)
(Stitch and reform it together and to worship this evening)

ꦩꦸꦩ꧀ꦥꦸꦁꦥꦝꦁꦫꦺꦩ꧀ꦧꦸꦭꦤꦺ
Mumpung padhang rêmbulane
(Mumpung bulan bersinar terang, mumpung banyak waktu luang)
(While the moon was shining brightly and a lot of free time)

ꦩꦸꦩ꧀ꦥꦸꦁꦗꦺꦩ꧀ꦧꦂꦏꦭꦔꦤꦺ
Mumpung jêmbar kalangane
(Mumpung banyak waktu luang)
(While there is still a lot of free time)

ꦪꦱꦸꦫꦏꦱꦸꦫꦏ꧀ꦲꦶꦪ
Yå surakå surak-iyå
(Bersoraklah dengan sorakan iya)
(Shouted to cheers: yes)

Lir-Ilir Penciptanya Adalah Sunan Kalijaga (Salah Satu Dari Wali Songo) - Bahasa Jawa, Indonesia, Inggris
Lirik: Lir-ilir, lir-ilir, tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo tak sengguh temanten anyar
Cah angon, cah angon, penekna blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekna kanggo mbasuh dodot ira
Dodot ira, dodot ira kumitir bedhah ing pinggir
Dondomana jlumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane
Yo surak a… surak hore…
Sumber foto: Wikimedia Commons. Ilustrasi: PINTERpandai.com

Video Lir-Ilir versi moderen

Video Lir-Ilir versi lagu anak-anak, beserta artinya


English Translation

“Lir-ilir, lir-ilir, tandure already sprouting

The greenery is lush, a new bridegroom has come

The boy is awake, the boy is awake, to pick the starfruit

Gently and carefully, to cleanse the sarong”

Wali Songo – Sembilan Wali Penyebar Agama Islam Di Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *